Cara semai seed cabai dan tomat.

Alat:
  • Cup/gelas plastik bening beserta tutupnya, kalau bisa yang bentuknya dome/cembung. Lubangi bagian bawah cup secara merata untuk drainase dan lubangi juga tutupnya sebesar diameter pensil untuk sirkulasi udara (*lubang jangan terlalu lebar, cukup sebesar diameter pensil/balpoint, biasanya gelas minuman sudah ada lubang untuk tempat sedotan).



  • Media tanam, bisa berupa rockwool, tanah kompos, cocopeat, pasir dan lain nya tergantung ketersediaan bahan. Pastikan media semai sudah steril dari patogen dan hewan pengganggu, khsususnya media berupa tanah + kompos harus dengan menjemurnya dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering.
Langkah Kerja:
  • Ambil media semai secukupnya, lalu basahi media secara merata.
  • Masukkan ke dalam cup/gelas plastik ¾ bagian saja.
  • Masukkan benih/seed ke dalam media semai yang sudah diratakan sebelumnya, tak perlu dimasukkan terlalu dalam ke dalam media, cukup diletakkan di permukaan media saja, lalu ditutup tipis dengan media kurang lebih 3 milimeter sampai ½ cm untuk mengamankan benih dari pencurian oleh semut dan hewan kecil lain nya.   
Tutup cup/gelas yang berisi semaian dengan tutup cup yang sudah diberi lubang udara Lalu letakkan di bawah sinar matahari langsung.



  • Tak perlu menyiram semaian terlalu sering, jika kelembaban terlalu tinggi dikhawatirkan biji malah akan busuk, namun jika terlalu kering maka benih juga akan gagal berkecambah/sprout. Jaga kelembaban nya sampai benih sprout.
  • Benih/seed akan berkecambah dengan rentang waktu bervariasi mulai dari 3 hari sampai 1 bulan lamanya tergantung jenis tanaman nya. Untuk jenis cabai biasanya semakin pedas maka semakin lama germinasinya. 

  •  Jika diperlukan, setelah terlihat berkecambah sekitar 3 - 5 milimeter, lakukan penimbunan tipis di atas biji/benih yang berkecambah jika media yang digunakan berupa tanah, kompos, pasir dan sejenisnya, jangan terlalu tebal fungsi penimbunan ini hanya untuk memastikan akar muda nya masuk dalam media dengan kuat sehingga tanaman akan berdiri kokoh, pastikan untuk menutupi semua akarnya.
  • Setelah terlihat 2 daun pertamanya mekar sempurna, buka tutup gelasnya, dan taruh di bawah sinar matahari full. Bibit tanaman yang bagus akan segera nampak hijau setelah mendapat sinar matahari.
Rawat dengan menyiramnya ketika medianya terlihat kurang lembab, bisa di waktu pagi atau sore hari. Perhatikan,..!!! 75% Gardeners gagal semai dalam tahap ini, sebab terlalu bersemangat memberikan air dan nutrisi/pupuk. Yang akibatnya akar justru membusuk dan tanaman muda layu lalu mati. Jadi perlu diperhatikan untuk tidak memberikan air terlalu banyak, pastikan tanah media dalam kondisi lembab saja, terkadang makin banyak kandungan air maka akar makin susah berkembang karena kondisi media basah seringkali berubah menjadi sedikit asam khususnya bila berupa tanah + kompos.




  • Pindahkan ke pot/ media tanam baru sesegera mungkin dalam lahan yang terkontrol, semakin cepat dipindah semakin baik karena tidak terjadi masa stagnan/ masa penyesuaian bagi benih yang baru dipindah tanam. Biasanya begitu benih sudah nampak hijau saya pindahkan ke tepat sendiri-sendiri biar cepet tumbuh besar. Namun pada lahan yang kurang terkontrol seperti di kebun luas, maka pindahkan tanaman setelah minimal berdaun sejati 2 pasang atau 4 lembar daun sejati, tujuan nya agar kuat bertahan dalam lahan yang banyak pengganggunya, baik rumput liar, serangga,  siput maupun hewan pengganggu lain nya.


  • Untuk produksi bibit skala besar bisa menggunakan bak/nampan besar dengan tutup plastik bening. Dengan menggunakan dasar teknik semai yang sama, bisa di modifikasi menjadi mini greenhouse seperti in.



    Tips:Untuk membentuk cabang yang banyak dan kompak, potong pucuk daun paling atas setelah keluar daun 6 buah / 3 pasang daun untuk merangsang pertumbuhan tunas baru yang biasanya keluar dari sela-sela ketiak daun. Tapi perlu diketahui bahwa cara ini akan mempengaruhi fase vegetatif yang berkepanjangan, jadi akan semakin lama waktu yang dibutuhkan sampai berbuah/fase generatif. Dan meski bisa ditanam dalam wadah kecil, namun jumlah akar sangat mempengaruhi terbentuknya buah, makin banyak dan panjang akar yang mampu dibentuk oleh tanaman maka makin besar dan berkualitas buahnya. Sebaliknya jika akar hanya terbentuk sedikit dan pendek-pendek, maka dipastikan tanaman tidak akan mampu mensuplai buah secara maksimal.
    Tips dari mas  Dedy Prajoko.

    SEMOGA BERHASIL,...SELAMAT BERKEBUN.....